EFEKTIVITAS FORTIFIKASI EKSTRAK DAUN KELOR (Moringa oleifera) TERHADAP PENINGKATAN NUTRISI DAN KELAYAKAN USAHA PRODUK TEMPE DI KABUPATEN BANYUWANGI
DOI:
https://doi.org/10.57203/javanica.v2i1.2023.21-28Keywords:
Uji Kandungan Gizi, Kelayakan Usaha, Tempe, KelorAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ekeftivitas forttifikasi ekstrak daun kelor terhadap peningkatan nutrisi dan kelayakan usaha produk tempe. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 4 perlakuan yaitu T1 (tanpa perlakuan/kontrol), T2 (Penambahan ektrak daun kelor 2%), T3 (Penambahan ekstrak daun kelor 5%), T4 (Penambahan ekstrak daun kelor 10%) dengan parameter yang dilihat adalah kadar protein, lemak, abu, dan air, serta menganalisis aspek finansial pada usaha tempe yang direkomendasikan meliputi R/C Ratio, B/C Ratio, BEP, dan Payback Period. Hasil penelitian menunjukan semakin banyak penambahan ekstrak daun kelor akan berpengaruh dengan penurunan kandungan kadar protein, kadar abu dan peningkatan kadar lemak dan kadar air pada tempe. Sedangkan aspek finansial pada usaha tempe yang telah direkomendasikan menyatakan layak untuk diusahakan, jika melihat dari B/C Ratio dengan hasil 1,17, Nilai R/C Ratio dengan hasil 2,17, BEP Unit dan Rupiah sebesar 5538 Unit dan Rp 692 dengan nilai Payback Period 0,04.
Kata Kunci: Uji Kandungan Gizi, Kelayakan Usaha, Tempe, Kelor
References
[BSN] Badan Standardisasi Nasional. 2015. Tempe Kedelai (SNI 3144:2015). Badan Standardisasi Nasional. Jakarta.
Astawan, M. 2013. Jangan Takut Makan Enak: Sehat Dengan Makanan Tradisional. Jilid 2. PT Kompas Media Nusantara. Jakarta.
WHO and Agriculture Organization of the United Nations. 2006. Guidelines on food fortification with micronutrients.
Soekirman. 2011. Fortifikasi Pangan: Program Gizi Utama Masa Depan. Koalisi Fortifikasi Indonesia.
Sumanto, A R. 2016. Analisis sifat fisik, organolaptik, dan kandungan gizi pada produk tempe dari kacang non kedelai. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan. Indonesian Food Technologis.