IMPLEMENTASI COMMUNITY BASED TOURISM DALAM EVALUASI DESA WISATA DI KABUPATEN BANYUWANGI
DOI:
https://doi.org/10.57203/javanica.v2i1.2023.37-43Keywords:
COMMUNITY BASED TOURISM, Desa Wisata, BanyuwangiAbstract
Kabupaten Banyuwangi merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang memiliki 189 desa. Kabupaten ini merupakan salah satu daerah yang terus menerus melakukan pengembangan terhadap wilayahnya, khususnya dalam bidang pariwisata. Pada awalnya, potensi keindahan alam menjadi prioritas utama bagi wisatawan. Akan tetapi saat ini, minat wisatawan menjadi bergeser pada wisata yang menyediakan adanya interaksi dengan masyarakat lokal. Salah satunya melalui desa wisata. Dampak dari pengembangan desa wisata adalah meningkatkan aktivitas perekonomian desa setempat sehingga dapat menciptakan pemerataan pembangunan. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui mekanisme pengelolaan dan mengevaluasi pengelolaan desa wisata yang ada di Banyuwangi dengan pendekatan deskriptif kualitatif melalui Community Based Tourism (CBT). Teknik yang digunakan adalah teknik Miles and Huberman dengan studi kasus pada empat desa wisata, yaitu: Desa Wisata Kemiren, Sumberbulu, Taman Sari dan Mandar. Metode pengumpulan data berupa wawancara dengan teknik indepht interview yang dilakukan kepada informan pada empat desa wisata di Banyuwangi yang memiliki kepentingan dalam mengelola desa wisata. Analisis data diperoleh melalui pengumpulan data, penyajian data, dan penarikan berdasarkan prinsip ASEAN CBT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa evaluasi Desa Wisata Kemiren masuk dalam kategori desa wisata berkembang. Sedangkan desa wisata Sumberbulu, Taman Sari dan Kampung Mandar masuk dalam kategori desa wisata percontohan.
References
Anas, Azwar. 2020. Banyuwangi Pasca Pandemi. https://surabaya.liputan6.com/read/4247931/optimistis-bupati banyuwangi-pasca-pandemi-berakhir. [Diakses 19 Maret 2020].
Fandeli, C., 2001. Pengertian dan Kerangka Daras Pariwisata.Yogyakarta.
Karim, A. 2008. Kapitalisasi Pariwisata dan Marginalisasi Masyarakat Lokal di Lombok. Yogyakarta: Genta Press.
Lestari, G. 2016. Partisipasi Pemuda Dalam Mengembangkan Pariwisata Berbasis Masyarakat Untuk Meningkatkan Ketahanan Sosial Budaya Wilayah. Yogyakarta.
Pemkab Banyuwangi. 2018. Gambaran Umum Banyuwangi. https://www.google.com/search?q=tujuan+evaluasi+pengelolaan+desa+wisata&oq=tujuan+evaluasi+pengelolaan+desa+wisata&aqs=chrome..69i57.10104j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8. [Diakses 15 Maret 2021].
Putri P. 2010. Analisis Spasial dan Temporal Perubahan Luas Ruang Terbuka Hijau di Kota Depok. Jurnal Lanskap Indonesia, 2(2): 115-121.
Purmada, Dimas. 2016. Pengelolaan Desa Wisata Dalam Perspektif Community Based Tourism (Studi Kasus Pada Desa Wisata Gubugklakah, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang). Jurnal Administrasi Bisnis,32 (2): 98-104.
Sambodo, Teguh. 2020. Susunan Rencana Pariwisata Nasional, Bappenas Litbang Banyuwangi. https://banyuwangikab.go.id/berita-daerah/susun-rencana-pariwisata-nasional-bappenas-libatkan-banyuwangi. [Diakses 19 Maret 2020].
Yoeti, Oka A, 2008. Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta: Pradnya Paramita
Yunus, Rasid. Nilai-Nilai Kearifan Lokal (Local Genius) Sebagai Penguat Karakter Bangsa: Studi Empiris Tentang Huyula. 2014. Yogyakarta: Deepublish