ANALISA AKTIVITAS RANTAI NILAI INDUSTRI RESIN JERNANG (DAEMONOROPS DRACO) DI PROVINSI ACEH
DOI:
https://doi.org/10.57203/javanica.v2i1.2023.13-20Kata Kunci:
Dragon's blood, Jernang, Value chainAbstrak
Dragon’s blood merupakan salah satu obat tradisional yang telah digunakan di berbagai negara. Dragon’s blood bisa didapatkan dari berbagai tumbuhan. Di Indonesia, Dragon’s blood didapatkan dari buah jernang (Daemonorops draco). Tumbuhan ini dapat ditemukan di beberapa daerah seperti Aceh, Jambi dan Kalimantan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aktivitas dalam rantai nilai industri resin Jernang di Provinsi Aceh. Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara mendalam (in-depth interview) dengan salah satu eksportir resin jernang di Aceh dan pengumpul buah jernang, sedangkan data sekunder diperoleh dari studi literatur terkait industri resin jernang di Aceh. Studi ini menemukan bahwa semua kegiatan dalam diagram rantai nilai dilakukan di industri resin jernang di Aceh. Meskipun demikian, beberapa kegiatan masih perlu dikembangkan untuk mengoptimalkan rantai nilai industri resin jernang. Kegiatan inbound logistic dan pengadaan dalam rantai nilai industri resin jernang terkendala oleh kurangnya bahan baku (jernang) dalam hal kuantitas dan kualitas. Oleh karena itu, perkembangan teknologi sebagai kegiatan sekunder memainkan peran penting dalam mengembangkan rantai nilai industri resin jernang.
Referensi
Andini, R., Ismullah, F., Bakri, S., Sulaiman, M.I., dan Anhar, A. 2020. Current status of Aceh jernang (Daemonorops sp.) and its traditional conservation efforts. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 482(1):012035.
Dekker, H.C. 2003. Value chain analysis in interfirm relationships: a field study. Management Accounting Research, 14(1):1–23.
Gupta, D., Bleakley, B. and Gupta, R.K. 2008. Dragon’s blood: Botany, chemistry and therapeutic uses. Journal of Ethnopharmacology, 115(3):361–380.
Hanafiah, J. 2022. Jernang, Bukan Sembarang Tumbuhan Hutan. https://www.mongabay.co.id/2022/03/17/jernang-bukan-sembarang-tumbuhan-hutan/ diakses pada 8 Maret 2023
Mahlinda, Thaliba, A., Maurina, L., Kurniawana, R., Supardan, M.D. 2020. Ektraksi getah jernang (Daemonorops draco) sistem basah dengan dua tahapan proses: perbedaan rendemen dan mutu. Jurnal Riset Industri Hasil Hutan. 12(1):29.
Moulana, R., Nilda, C., Yusriana, Gunawan, V. 2021. Risk analysis of Jernang plant (Daemonorops draco) in Aceh Province. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science. 644(1):012039.
Pearce, J.A., Robinson, R.B. and Subramanian, R., 2000. Strategic management: Formulation, implementation, and control. Columbus, OH: Irwin/McGraw-Hill.
Porter, M. E. The Competitive Advantage: Creating and Sustaining Superior Performance. NY: Free Press, 1985.
Raharjo, A.A. 2020. Jernang Top Asal Aceh. Trubus. https://trubus.id/jernang-top-asal-aceh/ [diakses pada tanggal 1 maret 2023]
Savita, C.E., Sofyan, S. and Irwan, I. 2016. Prospek Pengembangan Usahatani Jernang di Kabupaten Aceh Jaya. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian. 1(1):543–549.
Stobierski, T. 2020. WHAT IS A VALUE CHAIN ANALYSIS? 3 STEPS. Harvard Bussiness School Online. https://online.hbs.edu/blog/post/what-is-value-chain-analysis [diakses pada 8 maret 2023)
Sulaiman, M.I., Nasrianti, N., Andini, R., Darmadi dan Erika, C. 2020. Effect of fruit size, solvent and extraction methods on resin extractability of Daemonorops sp. (jernang). IOP Conference Series: Earth and Environmental Science. 425(1):012037.
Wisdaningrum, O. 2013. Analisis Rantai Nilai (Value Chain) dalam Lingkungan Internal Perusahaan. Analisa. 1(1):40-48.
Yetty, Y., Hariyadi, B. dan Murni, P., 2013. Studi Etnobotani Jernang (Daemonorops spp.) pada Masyarakat Desa Lamban Sigatal dan Sepintun Kecamatan Pauh Kabupaten Sarolangun Jambi. Biospecies. 6(1):38-44.
Yi, T., Chen, H., Zhao, Z.Z., Yu, Z.L., Jiang Z.H. 2011. Comparison of the chemical profiles and anti-platelet aggregation effects of two “Dragon’s Blood” drugs used in traditional Chinese medicine. Journal of Ethnopharmacology. 133(2):796–802.