Basic Training on Green Tourism Village Management: A Case Study of Tegal Maja Village, North Lombok Regency

Authors

  • Rizal Kurniansah Universitas Mataram
  • Adhitya Bagus Singandaru Universitas Mataram
  • Masrun Universitas Mataram

DOI:

https://doi.org/10.57203/abdiwangi.v3i1.2025.1-11

Keywords:

community empowerment, green tourism village, management training, North Lombok, sustainability

Abstract

Desa Tegal Maja, Kabupaten Lombok Utara, memiliki potensi alam, sosial, dan budaya yang besar untuk dikembangkan sebagai desa wisata hijau berbasis keberlanjutan. Namun, keterbatasan infrastruktur, pemahaman masyarakat, serta lemahnya kapasitas manajerial menjadi hambatan dalam pengelolaan potensi tersebut. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan meningkatkan kapasitas masyarakat, khususnya kelompok sadar wisata (Pokdarwis) dan perangkat desa, melalui pelatihan dasar manajemen desa wisata. Program dilaksanakan selama tiga bulan (Mei–Juli 2025) dengan tiga tahapan utama, yaitu sosialisasi dan workshop edukasi, pelatihan manajemen desa wisata, serta pendampingan berkelanjutan. Metode partisipatif digunakan untuk memastikan keterlibatan aktif masyarakat dalam setiap tahap kegiatan. Hasil program menunjukkan peningkatan signifikan pemahaman peserta mengenai konsep desa wisata hijau berdasarkan evaluasi pre-test dan post-test. Selain itu, tersusun buku panduan pengelolaan desa wisata hijau sebagai luaran strategis dan teridentifikasi sepuluh kader lokal sebagai calon pengelola wisata. Kegiatan ini juga meningkatkan kesadaran kolektif masyarakat akan pentingnya integrasi aspek lingkungan, budaya, dan ekonomi dalam pengembangan wisata. Dengan demikian, program ini menjadi pijakan awal dalam mewujudkan Desa Tegal Maja sebagai destinasi wisata hijau yang inklusif, partisipatif, dan berkelanjutan

Downloads

Download data is not yet available.

References

[1] Roy, P. Gede, and S. Idrus, “Potensi Desa Tegal Maja Sebagai Daya Tarik Wisata Di Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara,” JRT J. Responsible Tour., vol. 3, no. 3, pp. 1015–1018, 2024.

[2] A. B. Singandaru, R. Kurniansah, T. H. Putra, B. B. Jr, and I. K. T. Agustyawan, “Analisis Potensi dan Strategi Pengembangan Desa Tegal Maja Kabupaten Lombok Utara Menjadi Desa Wisata,” vol. 13, no. 2, pp. 261–276, 2024.

[3] R. Astiana, L. Afriza, and W. Rahadian, “Pelatihan Pengelolaan Desa Wisata Untuk Peningkatan Sumber Daya Manusia Di Kabupaten Buton,” Community Dev. J. J. Pengabdi. Masy., vol. 2, pp. 424–430, Jun. 2021.

[4] U. E. Jaenudin, S. Harahap, T. Akbar, P. Jayanto, D. Savitri, and A. Solehah, “Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu Pelatihan Manajemen Pariwisata untuk Masyarakat Desa Pameutingan dalam Mendukung Ekonomi Kreatif,” vol. 3, pp. 466–472, 2025.

[5] M. Iskandar, B. Hasibuan, and A. Nahas, “Dampak Pembangunan Pariwisata Terhadap Ekonomi dan Budaya Lokal: Tantangan dan Solusi untuk Pengelolaan Berkelanjutan,” EKOMA J. Ekon. Manajemen, Akunt., vol. 4, pp. 5778–5782, Mar. 2025.

[6] Y. Sulistyadi, F. Eddyono, and D. Entas, Indikator Perencanaan Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan, vol. 12, no. 2. 2021.

[7] R. Setiawan, M. I. Rosyadi, M. R. Safar, A. Ildo, and A. I. Hamonangan, “Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Di Kedah,” BERDAYA J. Pengabdi. Kpd. Masy., vol. 2, no. 01 (April), pp. 58–63, 2024.

[8] E. Revida et al., Manajemen Pariwisata. Sumatera Utara: CV. Yayasan Kita Menulis, 2022.

[9] S. Susanty et al., Manajemen Destinasi Pariwisata. Kabupaten Bandung: CV. Widinia Media Utama, 2024

Downloads

Published

31-10-2025

How to Cite

[1]
R. Kurniansah, Adhitya Bagus Singandaru, and Masrun, “Basic Training on Green Tourism Village Management: A Case Study of Tegal Maja Village, North Lombok Regency”, J. Pengabdian Pemberdayaan Banyuwangi, vol. 3, no. 1, pp. 1–11, Oct. 2025, doi: 10.57203/abdiwangi.v3i1.2025.1-11.