KARAKTERISTIK BAMBU BENEL BANYUWANGI LAMINASI SUSUNAN BRICK TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR

Authors

  • Khasan Fathoni Politeknik Negeri Banyuwangi
  • Mirza Ghulam Rifqi Politeknik Negeri Banyuwangi
  • Eva Olivia Hutasoit Politeknik Negeri Banyuwangi

DOI:

https://doi.org/10.57203/jriteks.v1i2.2023.81-87

Keywords:

Bambu laminasi, Karakteristik, Benel Banyuwangi

Abstract

Bambu merupakan sumber daya alam yang melimpah  dan  mengalami masa panen yang relatif pendek serta memiliki karakteristik seperti kayu yang membuat tanaman ini menjadi pilihan sebagai bahan alternatif material pengganti kayu. Bambu sebagai bahan material konstruksi dipakai dalam bentuk bulat utuh, sehingga sulit digunakan secara bebas. Maka dari itu, perlu modifikasi pada bambu untuk menghasilkan material konstruksi yang lebih kuat. Penelitian  menggunakan bambu Benel Banyuwangi yang bertujuan untuk mengetahui karakteristik sebagai balok laminasi terhadap kuat tekan, kuat tarik, dan kuat lentur. Pengujian sifat-sifat bambu mengacu ISO 22157:2019. Perekat yang digunakan adalah jenis PVAC. Metode pengujian bambu laminasi mengacu pada SNI 03-3958-1995, SNI 03-3399-1994, SNI 03-3959-1995, dan SNI 03-3960-1995. Pengujian bambu laminasi menggunakan alat UTM. Penataan bilah bambu pada balok laminasi menggunakan susunan brick atau zig-zag. Benda uji berbentuk balok dengan ukuran 50mm x 50mm x 200mm uji tekan, 50mm x 50mm x 760mm uji lentur, dan 25mm x 25mm x 460mm uji tarik. Dari hasil pengujian kuat tekan, kuat lentur, kuat tarik dan MOE dari pengujian lentur memiliki nilai rata-rata berturut-turut 47,60 MPa, 98,33 MPa, 275,94 MPa, dan 26.346,60 MPa. Berdasarkan pengujian tersebut, bambu memiliki karakter yang mirip kayu kelas kuat II dan kode mutu E25.

References

ISO 22157-1. (2019). Bamboo Structures Determination of physical and Mechanical Properties Of Bamboo Culms - Test Methods.

SNI 03-4154, Badan Standardisasi Nasional (1996).

SNI 03-3959, Badan Standardisasi Nasional (1995).

SNI 03-3399, Badan Standardisasi Nasional (1994).

SNI 03-3958, Badan Standardisasi Nasional (1995).

Mujiman. (2015). Pengaruh Bentuk dan Tebal Lamina Pada Kekuatan Lentur dan Geser Balok Laminasi-Vertikal Bambu Petung yang dibebani Tangensial. Universitas Gadjah Mada.

Ndale, F. X. (2013). Sifat Fisik Dan Mekanik Bambu Sebagai Bahan Konstruksi. Jurnal Teknik Universitas Flores, 7(2), 22–31.

Priyanto, A., & Yasin, I. (2019). Pemanfaatan Laminasi Bambu Petung Untuk Bahan Bangunan. Science Tech: Jurnal Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi, 5(2), 23–39. https://doi.org/10.30738/jst.v5i2.5803

Rifqi, M. G., Amin, M. S., & Bachtiar, R. R. (2020). Mechanical Properties of Culm Bamboo Endemic Banyuwangi Based on Tensile Strength Test. 198(Issat), 399–406. https://doi.org/10.2991/aer.k.201221.066

Setyo H., N. I., Satyarno, I., Sulistyo, D., & Prayitno, T. A. (2014). Sifat mekanika bambu petung laminasi. Dinamika Rekayasa, 10(1), 6–13. http://dinarek.unsoed.ac.id/jurnal/index.php/dinarek/article/view/59/57

SNI 03-3257, Badan Standardisasi Nasional (1994).

SNI 7973, Pub. L. No. SNI 7973, Badan Standardisasi Nasional (2013). www.bsn.go.id

Downloads

Published

2023-02-15

How to Cite

KARAKTERISTIK BAMBU BENEL BANYUWANGI LAMINASI SUSUNAN BRICK TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR. (2023). Jurnal Riset Teknik Sipil Dan Sains, 1(2), 81-87. https://doi.org/10.57203/jriteks.v1i2.2023.81-87