KARAKTERISTIK LAMINASI BAMBU TUTUL SUSUNAN BRICK DITINJAU BERDASARKAN KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR
DOI:
https://doi.org/10.57203/jriteks.v1i2.2023.53-59Keywords:
Bambu Tutul, Laminasi, Karakteristik, KayuAbstract
Ketersediaan kayu di alam semakin menipis seiring perkembangan zaman, banyaknya kebutuhan kayu sebagai bahan konstruksi mengakibatkan produksi kayu yang dihasilkan berkualitas rendah karena kayu yang digunakan masih muda. Bahan yang sesuai untuk pengganti kayu antara lain bambu, beton, dan baja. Pengganti kayu yang alami mempunyai masa panen cepat serta pertumbuhan merata di indonesia adalah Bambu. Dalam penelitian ini jenis bambu yang digunakan adalah bambu Tutul dengan merekatkan bilah bambu menggunakan perekat jenis polyvinyl acetate (PVAC). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik bambu tutul laminasi berdasarkan kuat tekan, lentur dan tarik. Prosedur pembuatan dan pengujian bambu laminasi bambu tutul mengacu pada ISO 22157 2019, SNI-03-3399-1994, SNI 03-3959-1995 dan SNI-03-3958-1995. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik kuat tekan sejajar serat bambu tutul laminasi didapatkan rata-rata sebesar 471,35 kg/cm2. Karakteristik kuat tarik sejajar serat bambu tutul laminasi didapatkan rata-rata sebesar 4.326,75 kg/cm2. Karakteristik kuat lentur tegak lurus serat bambu laminasi memiliki nilai rata-rata 1.098,86 kg/cm2. Sedangkan untuk nilai modulus elastisitas dari pengujian lentur memiliki rata-rata sebesar 35.453 MPa. Dari hasil pengujian bambu tutul laminasi nilai kuat tekan, kuat tarik dan kuat lentur maka karakteristik bambu tutul laminasi berdasarkan SNI 03-3527 tahun 1994 lebih dekat dengan kayu kelas kuat II dan berdasarkan SNI 7973 tahun 2013 lebih dekat dengan kode mutu E25.
References
Cahyanto, T., Arigustin, D., Efendi, M., & Suryani, Y. (2016). Keanekaragaman jenis bambu di Taman Bambu Siageung Kebun Raya Kuningan Jawa Barat. Prosiding Seminar Nasional MIPA & PMIPA 2016, 11, 161‒168.
Jasni, Damayanti, R., & Sulastiningsih, I. M. (2017). Pengklasifikasian Ketahanan 20 Jenis Bambu Terhadap Rayap. 3.
Manik, Yudo, H., & Siahaan, F. A. (2017). Pengaruh Susunan dan Ukuran Bilah Bambu Petung (Dendrocalamus asper) Dan Bambu Apus (Gigantochloa apus) Terhadap Kekuatan Tarik, Kekuatan Tekan Dan Kekuatan Lentur Untuk Komponen Konstruksi Kapal. 14(3), 94.
SNI-03 3399. (1994). Metode Pengujian Kuat Tarik Kayu di Laboratorium. 1–9.
SNI 03-3958. (1995). Metode Pengujian Kuat Tekan Kayu di Laboratorium. 1–9.
SNI 7973. (2013). Spesifikasi desain untuk konstruksi kayu. Badan Standardisasi Nasional. www.bsn.go.id
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Abdul Rahman Dani Lomancoko, Mirza Ghulam Rifqi, Dadang Dwi Pranowo

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.